بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
AFP PHOTO/ LLUIS GENE
Pelatih Barcelona, Gerardo Martino.
KOMPAS.com - Pelatih Barcelona, Gerardo "Tata" Martino, mengakui kenyataan yang dihadapi di Liga Champions merupakan sebuah kegagalan. Tetapi dia berharap pasukannya jangan larut dalam kesedihan, karena sekarang mereka harus mengalihkan fokus ke La Liga.
Barca tersingkir dari ajang Liga Champions karena ditaklukkan rivalnya di kompetisi domestik, Atletico Madrid, pada Rabu (9/4/2014). Selanjutnya, Blaugrana akan menghadapi Granada pada Sabtu (12/4) ini. Tak ada pilihan selain menang, jika The Catalans ingin memelihara asa mempertahankan gelar.
Jika mampu meraih tiga poin di markas Granada, maka Barca akan memuncaki klasemen sementara, karena Atletico, yang saat ini hanya unggul satu poin, baru akan bermain pada Minggu (13/4). Karena itu, Tata memperingatkan Neymar dan kawan-kawan agar tak boleh kehilangan fokus pasca-tersingkir dari Liga Champions.
"Bagiku secara pribadi, tersingkir merupakan sebuah kegagalan dan itu akan berlanjut meskipun kami meraih double dengan memenangi La Liga dan Piala Liga," ujar pelatih asal Argentina tersebut dalam jumpa pers.
"Saya akan sangat bahagia bila bertukar tempat dengan Atletico atau Real Madrid sekarang!"
"Granada membutuhkan poin seperti yang kami perlukan. Tetapi kami tahu apa yang dipertaruhkan. Kami harus memenangi setiap pertandingan yang tersisa jika ibgin memenangi liga. Paling tidak, takdir kami di tangan sendiri."
"Jika para pemain telah memperlihatkan satu hal, bahwa mereka tahu di mana mereka bermain dan mereka sadar apa yang mereka mainkan besok."
"Namun kami harus ingat bahwa tim lain juga bermain. Tak mungkin bagi sebuah tim sepenuhnya tereliminasi seperti itu dalam waktu singkat. Tak ada orang yang dalam suasana hati yang terbaik, tetapi tak ada waktu untuk meratap. Kami harus segera kembali berpikir tentang liga."
"Ini bukan tahun yang mudah. Ada banyak cerita. Ini bukan tahun yang hebat bagi institusi. Begitu banyak hal yang naik dan turun. Tetapi kami tidak pernah cara bermain, kami hanya bermain lebih bagus atau lebih buruk."