بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
KOMPAS.com - Premer League 2013-2014 masih akan berlangsung lima pekan lagi. Peluang untuk menjadi juara Premer League musim ini ada pada tiga klub teratas klasemen saat ini, Liverpool, Chelsea dan Manchester City.
Tanpa berusaha mengecilkan arti peluang dua klub lainnya, tapi menurut saya Manchester City memiliki peluang paling besar untuk merebut gelar juara bertahan dari tetangganya, Manchester United. Salah satu pertimbangannya adalah tim asuhan Manuel Pelegrini masih mengantongi dua laga tunda di kandang, yaitu melawan Sunderland dan Aston Villa. Sulit membayangkan Yaya Toure dkk tidak meraih poin maksimal dalam dua laga itu.
Artinya, pertemuan antara Liverpool dan City, di Anfield Minggu (13/4/2014) bakal menjadi laga penentu gelar juara. Pertandingan itu akan sangat dahsyat dan menarik mengingat performa kedua klub akhir-akhir ini.
The Reds wajib memenangi laga ini, mengingat mereka masih harus menjamu Chelsea dua pekan lagi. Penampilan dahsyat Steven Gerrad dkk terlihat dari fakta bahwa mereka tidak pernah kehilangan poin dalam sembilan laga Premier League terakhir. Luis Suarez, Daniel Sturridge dan Steven Gerrard adalah kunci permainan yang harus dihentikan oleh barisan tengah dan belakang Manchester City.
Tim tamu, juara Premier League musim 2011-2012 juga menunjukkan tajinya kembali belakangan ini. Usai merebut Piala Liga dan kemudian kehilangan peluang di Liga Champion dan Piala FA, Vincent Kompany dkk mengaluhkan fokus ke liga domestik. Dalam enam laga Premier League terakhir, City hanya ditahan imbang oleh Arsenal. Pertahanan City semakin solid, absennya Sergio Aguero direspons Edin Dzeko dengan sangat baik, dan Yaya Toure bukan saja kunci, penyeimbang dan pengatur permainan, tapi juga pencetak gol yang bisa diandalkan.
Statistik yang membuat laga di Anfield Minggu ini akan semakin menarik adalah kenyataan bahwa kedua klub adalah pencetak gol terbanyak di Liga Inggris. Liverpool mencetak 32 gol dari 88 gol mereka pada 30 menit pertama. Sedangkan Manchester City menciptakan 29 dari 80 gol mereka pada 30 menit terakhir laga.
Jadi, tontonan yang berpotensi mengubah peta dominasi di klasemen ini kemungkinan besar akan berakhir imbang. Liverpool 50 - 50 Manchester CitySWANSEA CITY Vs CHELSEA
Duel di Anfield yang kemungkinan besar berakhir imbang harus dimanfaatkan oleh Chelsea untuk tidak terpeleset untuk ketiga kalinya berturut turut saat tandang.
Jika Stamford Bridge demikian kokoh menjaga rekor Jose Mourinho untuk tidak terkalahkan di Premier League, maka Mourinho perlu mencari strategi untuk memperbaiki rekor pada laga di kandang lawan. Rekor buruk saat bertanding di kandang lawan menghantui mereka pada awal-awal kompetisi. Mourinho memperbaiki rekor itu pada pertengahan kompetisi. Tapi dua kekalahan di Villa Park dan Selhurst Park membuat peluang Chelsea untuk kembali menjadi juara Inggris menurun jika dibandingkan dengan laju dua seterunya, Liverpool dan Manchester City.
Bertandang ke Liberty stadium, The Blues harus memanfaatkan ketidakkonsistenan tuan rumah, baik saat masih dipegang oleh Michael Laudrup maupun ketika ditangani oleh Gary Monk sekarang. Dalam tiga laga terakhir di kandang sendiri, Ashley Williams dkk hanya menghasilkan empat poin. Pencapaian yang membuat ambisi Swansea untuk mengulang keberhasilan finis di papan tengah musim lalu semakin sulit terealisasi. Bahkan mereka masih harus menerima jika tersedot masuk zona degradasi jika memperbaiki konsistensi mereka.
Jika ingin meraih poin dari pertandingan melawan Chelsea, Swansea harus menampilkan performa tanpa cacat seperti ketika menjamu Fulham, Cardiff City dan Norwich City. Swansea 50 - 50 Chelsea
SUNDERLAND Vs EVERTON
The Toffees punya rekor luar biasa saat bermain di kandang musim ini. Mereka hanya kalah satu kali di Goodison Park, yaitu pada bulan Desember ketika pelanggaran Tim Howard berbuah kartu merah, penalti sehingga Everton kalah 0-1 dari Sunderland.
Kini giliran Everton yang akan menjadi tamu Sunderland. Phil Jagielka dkk punya peluang besar meraih kemenangan beruntun ketujuh di Premier League di markas Sunderland. Everton akan datang dengan motivasi tinggi karena kemenangan akan mengantarkan mereka ke posisi keempat klasemen sementara, yang saat ini dihuni Arsenal.
Tuan rumah sendiri, yang duduk di dasar klasemen dengan nilai 25 atau kalah tujuh angka dari Norwich City di peringkat ke-17 dan masih punya dua laga tunda, tampaknya sudah puas dengan sambaran tiket tampil di Liga Europa musim depan setelah kalah dari Manchester City di Piala Liga awal Maret lalu.
Anak asuhan Gustavo Poyet ini sering bermain tanpa gairah, seperti saat melawan Tottenham Hotspur, pada 7 April lalu. Sempat unggul lewat gol Lee Cattermole, Sunderland akhirnya pulang membawa kekalahan 1-5.
Namun, mengingat Sunderland pernah bangkit luar biasa dan menciptakan kejutan untuk Everton di Goodison Park, Sunderland tetap bisa diharapkan kembali mengejutkan Everton. Apalagi, Sunderland punya rekor selalu mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir di Premier League.
Everton harus menang untuk menyalip Arsenal, setidaknya sampai Arsenal menyambangi West Ham pada Selasa mendatang. Sunderland 45 - 55 Everton
Gita Suwondo adalah beIN SPORT Football Expert. Analisis Gita Suwondo untuk laga berikutnya pekan ini bisa disaksikan di beIN SPORT 1.